PESTISIDA ALAMI RAMAH LINGKUNGAN
Anis Kurniawan )*
Penggunaan pestisida buatan yang memakai bahan kimia memang berbahaya bagi manusia. Kita sering merasa waswas bila anak kita akan bisa menjangkaunya. Oleh karena itu kita harus tahu tentang pembuatan pestisida alami, agar apa yang kita lakukan tidak membuat alam marah dan akan merugikan kita sendiri. Artikel ini akan membantu memecahkan persoalan Anda, terutama para petani dalam melindungi kebun (lahan pertanian)nya dari hama tanaman sekaligus keluarga (khususnya anak-anak) dari bahan kimia beracun yang berasal dari pestisida yang anda gunakan.
Pestisida yang sehari-hari anda gunakan sangat membahyakan, tetapi seringkali tidak pernah diperhatikan dan kita cenderung tidak mau tahu, perlu diketahui bahwa ketidakmauan, ketidakperdulian dan ketidakmengertian kita tentang hal ini akan malah merugikan kita sendiri. Untuk mengatasi kekhawatiran anda mengenai masalah-maslah di atas, penulis mencoba untuk memberikan solusi dengan penggunaan pestisida alami ramah lingkungan, adapun macam dan cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
Mimba (Azadiracta indica)
Cara pembuatannya dapat dilakukan dengan mengambil 2 genggam bijinya, kemudian ditumbuk. Campur dengan 1 liter air, kemudian diaduk sampai rata. Biarkan selama 12 jam, kemudian disaring. Bahan saringan tersebut merupakan bahan aktif yang penggunaannya harus ditambah dengan air sebagai pengencer. Cara lainnya adalah dengan menggunakan daunnya sebanyak 1 kg yang direbus dengan 5 liter air. Rebusan ini diamkan selama 12 jam, kemudian saring. Air saringannya merupakan bahan pestisida alami yang dapat digunakan sebagai pengendali berbagai hama tanaman.
Tembakau (Nicotium tabacum)
Tembakau diambil batang atau daunnya untuk digunakan sebagai bahan pestisida alami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3-4 hari, atau bisa juga dengan direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air hasil saringan ini bisa digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman.
Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit)
Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan perbandingan 1:2-6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman.
Bawang Putih (Allium sativum)
Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkan air sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup. Simpan di tempat yang dingin selama 7-10 hari. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air. Campuran ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman, khususnya hortikultura.
Abu Kayu
Abu sisa bakaran kayu ditaburkan di sekeliling perakaran tanaman bawang bombay, kol atau lobak denga tujuan untuk mengendalikan root maggot. Abu kayu ini bisa juga untuk mengendalikan serangan siput dan ulat grayak. Caranya, taburkan di sekeliling parit tanaman.
Mint (Menta sp.)
Daun mint dicampur dengan cabai, bawang daun dan tembakau. Kemudian giling sampai halus untuk diambil ekstraknya. Ekstrak ini dicampur dengan air secukupnya. Dari ekstrak tersebut bisa digunakan untuk memberantas berbagai hama yang menyerang tanaman.
Kembang Kenikir (Tagetes sp.)
Ambil daunnya 2 genggam, kemudian campur dengan 3 siung bawang putih, 2 cabai kecil dan 3 bawang bombay. Dari ketiga bahan tersebut dimasak dengan air lalu didinginkan. Kemudian tambahkan 4 - 5 bagian
air, aduk kemudian saring. Air saringan tersebut dapat digunakan untuk membasmi berbagai hama tanaman.
Cabai Merah (Capsium annum)
Cara pembuatannya dengan mengeringkan cabai yang basah dulu. Kemudian giling sampai menjadi tepung. Tepung cabai tersebut kalau dicampur dengan air dapat digunakan untuk membasmi hama tanaman.
Kemangi (Ocimum sanetu)
Cara pembuatannya: kumpulkan daun kemangi segar, kemudian keringkan. Setelah kering, baru direbus sampai mendidih, lalu didinginkan dan disaring. Hasil saringan ini bisa digunakan sebagai pestisida alami.
Tomat (Lycopersicum eskulentum)
Gunakan batang dan daun tomat, dan dididihkan. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air dari saringan ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai hama tanaman.
Gamal (Gliricidia sepium)
Daun dan batang gamal ditumbuk, beri sedikit air lalu ambil ekstraknya. Ekstrak daun segar ini dan batang gamal ini dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman, khususnya jenis serangga.
Bunga Mentega (Nerium indicum)
Gunakan daun dan kulit kayu mentega dan rendamlah dalam air biasa selama kurang lebih 1 jam, kemudian disaring. Dari hasil saringan tadi dapat digunakan untuk mengusir semut.
)* Penulis adalah mahasiswa jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang (UM)
Halaman Gambar:
Mimba Mint
Bunga Kenikir
Kemangi Bunga Mentega
Gamal
Selasa, 01 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar